- Back to Home »
- Korean Fanfiction »
- Our Dance Love Story
Posted by : Unknown
Wednesday, 29 October 2014
Our Dance Love Story
Title : Our Dance
Love Story
Author : Anggrareni
Genre : Romance,
School
Rate : PG-17
Author:
Anggrareni
Length : Oneshoot
Main Cast :
1. Kim
Kyeong Jae / Eli (U-Kiss)
2. Park
Yeo Rin (OC)
Other Cast : Find by
yourself
Disclaimer : FF ini
karya ke – 2 author. Ini terinspirasi saat author searching videonya Eli
U-Kiss. Ketemu video Eli Solo Live in Budokan. Ya udah deh Author coba buat FF.
Tapi mian kalo agak aneh. Inget ya no bashing. Satu lagi ini bukan plagiarisme.
Asli buatan Author. Maaf jika ada salah ketik.
Buat readers please
comment and happy reading!
***
Alunan nada
mulai terdengar. Kali ini irama musik ballad
menggema di setiap sudut ruangan. Sama seperti hari – hari sebelumnya juga
terdengar musik yang sama. Siswa NH Art University kali ini berlatih lebih
serius mengenai kompetisi dance yang diadakan oleh salah satu agency terbesar
di Korea. Tak terkecuali dengan Park Yeo Rin. Ia sudah berjuang sekuat tenaga
untuk bisa memenangkan kompetisi tersebut.
Gadis cantik
dan pintar ini adalah salah satu peserta kompetisi dan dia adalah leader dari
grup dancenya. Dia menjadi leader bukan karena dia member tertua melainkan
karena kemampuan dancenya yang luar biasa dan karena prestasi dancenya yang
cukup mengagumkan sehingga pelatih dan member yang lain memilihnya sebagai
leader. Atas kemampuannya itu, dia menjadi yeoja yang sangat digemari di
universitas.
Rasa lelah
telah menginggapi tubuhnya. Dia mencoba untuk beristirahat dengan bersandar
pada tembok di tempat latihannya. Tiba – tiba ada suatu rasa dingin menempel di
pipinya. Dia sedikit terkejut dan mendongakkan kepalanya ke atas melihat siapa
yang membuatnya terkejut.
“Ya! Eli oppa!” ucap Yeo Rin
sambil mengusap keringat dengan handuk warna ungu kesayangannya.
“Wae? Apa kau sangat lelah?” ucap
Eli sembari duduk di sebelah Yeo Rin dan memberikan minuman itu seraya merebut
handuk itu dari Yeo Rin.
“ne, aku sangat lelah untuk hari
ini.”
“Kau sudah berlatih cukup keras
untuk kompetisi ini. Sebagai penambah semangatmu, aku ingin mengajakmu makan
malam.”
“Wah, jinjja oppa? Tapi tidak seperti
biasanya kau begini. Ada apa?”
“Kau ini, aku begini salah,
begitu salah. Ya sudah temui aku di taman jam 7 malam nanti. Arraseo!”
“Ne Ara!”
Eli, namja
tampan, baik, dan perhatian ini adalah sunbae di club dance Yeo Rin. Yeo Rin dan
Eli sudah lama dekat namun hanya sebatas sahabat. Banyak yang mengira bahwa
mereka berpacaran, namun mereka membantah semua tuduhan itu. Sahabat – sahabat
mereka sangat mendukung jika mereka berpacaran tapi mereka hanya menganggap ini
sebagai bahan candaan.
Di saat
latihan maupun di luar latihan Eli dan Yeo Rin terlihat bersama. Eli sangat
perhatian pada hoobaenya ini. Mereka berdua selalu latihan dance bersama.
Dengan adanya kompetisi ini Eli sangat mendukung hoobaenya.
“Yeo Rin-ah!”
“Ne, ada apa Shin Ji?”
“Apa yang Eli Oppa katakan padamu
tadi? Apa dia mengungkapkan perasaannya padamu?”
“Aniya, oppa hanya memberiku
minum dan memberi semangat agar aku bisa memenangkan kompetisi ini.”
“Semangat dan minuman spesial
tentunya, benar kan?”
“Sudahlah, aku ingin merapikan
semuanya dan sebentar lagi latihan berakhir.”
Jam latihan
telah berakhir. Yeo Rin melangkahkan kakinya melewati koridor – koridor
kampusnya menuju tempat parkir. Jam menunjukkan pukul 6 sore. Yeo rin teringat
akan ajakan Eli siang tadi. Ia bergegas pulang dan menyiapkan diri.
Yeo rin tampak
sangat cantik malam ini. Dress berwarna putih ungu telah menempel di tubuhnya.
High heels berwarna senada juga membuatnya sangat anggun. Yeo rin melajukan
mobilnya menuju taman tempat janjiannya bersama eli. Hampir 30 menit yeo rin
melajukan mobilnya menuju taman dan alhasil sesampainya di taman dia cukup
terkejut karena malam ini taman sangat indah dengan lampu yang sangat cantik.
“wah jeongmal areumdawoyo!”
“kau sudah datang?” sapa eli yang
membuat yeo rin terkejut.
“oh oppa mian aku telat.”
“gwenchana. Kajja follow me!” ajak eli sambil
menggandeng tangan yeo rin.
Eli telah
menyiapkan kejutan yang cukup indah ini untuk yeo rin. Taman ini dia ubah
secantik dan seindah mungkin. Dia memberi lampu warna – warni untuk hiasan
taman. Saat melihat yeo rin datang, eli melihat yeo rin senang atas apa yang
dia berikan. Eli tersenyum melihat hoobaenya ini. Sebenarnya sejak pertama
bertemu dengan Yeo rin, eli menyukai yeo rin namun dia tak berani
menyatakannya. Jadinya mereka hanya menganggap ini adalah sebuah persahabatan.
Eli dan yeo
rin sampai di tengah taman. Di sana terdapat sebuah meja dan sepasang kursi. Di
atasnya terdapat makanan dan minuman juga vas bunga dengan mawar putih kesukaan
yeo rin. Ini adalah candle light dinner pertama untuk mereka.
“oppa, apa kau yang menyiapkan
ini semua?”
“ne, apa kau suka?”
“ne neomu joah!” yeo rin
tersenyum.
“yeo rin, kau sangat cantik malam
ini.”
“gomawo oppa” yeo rin tersipu
dengan ucapan eli. Pipinya memerah.
Mereka berdua
makan malam bersama. Untung saja cuaca hari ini cukup cerah sehingga acara
mereka berjalan dengan baik. Mereka saling tersenyum dan saling pandang satu
sama lain. Tak hanya yeo rin yang senang, eli pun juga ikut senang. Acara
mereka selesai. Eli berniat mengantarkan yeo rin pulang, namun yeo rin menolak
karena dia membawa mobil.
“oppa jeongmal gomawoyo untuk
hari ini. Aku sangat senang. Sekali lagi jeongmal gomawoyo oppa.”
“ne cheonma yeo rin-ah!”
1 minggu kemudian
Acara
kompetisi dance dimulai. Teriakan suara penonton memenuhi gedung. Yeo rin dan
teman-temannya sangat gugup karena ini pertama kalinya mereka mengikuti
kompetisi dance terbesar di korea. Yeo rin takut dan khawatir dengan
penampilannya. Dia takut penampilannya mengecewakan. Tidak biasanya yeoja
cantik ini mengalami kecemasan begitu besar.
‘yeo rin-ah kau harus ingat kau
pasti bisa melakukannya. Kau hebat yeo rin. Fighting!’
Yeo rin
teringat akan kata-kata Eli yang diucapkan seminggu yang lalu. Yeo rin
tersenyum sekilas lalu dia kembali tertunduk sambil memandangi layar handphone
yang digenggamnya. Namja yang seharusnya ada di sampingnya untuk mendukungnya
kini sedang pergi ke luar kota bersama anggota boybandnya U-KISS.
Beberapa jam
yeo rin menunggu, kini giliran dia dan anggota dancenya tampil. Banyak penonton
antusias dengan penampilan mereka. Sebuah kombinasi dance dari beberapa boyband
dan girlband terkenal dibawakan. Penampilan berakhir, mereka mendapatkan
sambutan positif dari juri bahkan seluruh juri dan penonton melakukan standing
applause untuk mereka.
Para pemenang
diumumkan. Betapa terkejutnya mereka atas hasil kerja kerasnya selama ini. Yeo
rin dan teman-temannya memenangkan kompetisi ini dan berhasil menjadi trainer
salah satu agensi besar korea. Mereka akan menjadi girlband terkenal. Yeo rin
ingin memberi kabar bahagia ini pada Eli. Namun, tak satupun nomor handphone
Eli dapat dihubungi. Tak cukup sampai disitu, yeo rin mencoba mengirim E-mail
dan memberi mention di twitter Eli berharap Eli akan segera membalas.
3 hari telah
berlalu, namun tak satupun balasan E-mail dan re-tweet dari Eli masuk. Hari ini
cuaca cukup terik, matahari bersinar dengan cerahnya. Yeo rin membuka laptopnya
yang terletak di meja kerjanya. Dia berusaha membuka akun youtube miliknya. Yeo
rin juga membuka channel youtube milik U-Kiss. Sebuah trending topic tercatat
di channel U-Kiss. Video solo Eli saat U-Kiss live in Budokan membuat banyak
perhatian dari Kiss Me (sebutan fans U-Kiss).
Yeo rin menonton
video itu dan tak terasa tiba-tiba setetes air mata jatuh dari pelupuk mata
indah yeo rin. Dia tak sanggup melihat kelakuan Eli bersama seorang yeoja
melakukan dance yang sangat mesra di atas panggung. Yeo rin sangat cemburu.
Pantas saja selama ini Eli tak bisa dihubungi. Ternyata dia telah mempunyai
kekasih di luar sana. Yeo rin sangat menyesal dengan apa yang telah
dilakukannya.
“kenapa kau tak mengatakan yang
sebenarnya? Oppa kenapa kau seperti ini? Ah yeo rin pabo, jeongmal baboya! Oppa
kau tidak tahu betapa tersiksanya aku saat ini. Apa kau tahu bahwa aku sangat
mencintaimu? Nan jeongmal saranghaeyo oppa.” Ucap yeo rin di sela tangisnya.
Menanggapi
video Eli di Budokan itu banyak berita muncul bahwa Eli telah memiliki kekasih.
Berita itulah yang membuat yeo rin semakin sakit. Entah benar atau tidak berita
itu yang jelas yeo rin benar-benar sakit sekarang. Hatinya seakan teriris
pisau. Pedih sekali.
Seminggu
setelah kompetisi itu, yeo rin kembali menjalani aktifitasnya sebagai mahasiswi
sekaligus trainer agensi besar korea. Dia masih mengingat berita 3 hari lalu
tentang Eli dan kekasih barunya. Secangkir coffee latte hampir dingin tersaji
di meja tempat yeo rin berada saat ini. Entah pikiran apa yang membayangi yeoja
itu. Hampir satu jam ia duduk termenung dan tak menyentuh sedikitpun coffee
lattenya. Bahkan hingga temannya menghampiri yeo rin juga tak menyadari.
“yeo rin-ah! Park yeo rin!” sapa
teman yeo rin yang sedikit berteriak sambil melambaikan tangan di depan muka
yeo rin. Dan berhasil membuyarkan lamunannya.
“ne, ada apa?”
“kau ini sudah satu jam di sini
melamun dan tidak meminum coffee latte favoritmu. Ada apa denganmu?
Gwenchanayo?”
“gwenchana. Aku hanya memikirkan
berita Eli oppa dan kekasih barunya.”
“kenapa dengan berita itu?
Bukankah kau dan Eli oppa tak punya hubungan apapun? Ah tunggu jangan-jangan
kau menyukai Eli oppa?” sahut teman yeo rin dengan sedikit menggoda yeo rin.
“ne, aku mengaku. Aku menyukai
Eli oppa dari awal kami bertemu. Dan berita itu membuatku sakit.”
“yeo rin-ah sudahlah jangan
bersedih seperti ini. Kau tahu tidak, U-Kiss telah kembali dan sekarang mereka
ada di tempat dance. Kau tidak kesana?”
“shirreo, pergilah sendiri. Aku
masih ingin di sini.”
“baiklah aku pergi dulu.”
U-kiss telah
kembali dari perjalanan konser mereka selama 2 minggu. Mereka sangat merindukan
kampus. Termasuk Eli, dia sangat merindukan yeo rin. Namun sejak dia datang dia
tak menemukan gadis cantik itu. Eli bertanya pada teman yeo rin namun tak ada
yang tahu dimana dia. Bahkan ada yang mengatakan bahwa yeo rin tak mengikuti
kelas dance hari ini.
“apa dia sakit? Kenapa dia tak
muncul hari ini? Yeo rin, kau dimana?’ ucap Eli dalam hatinya.
Eli mencoba
menghubungi yeo rin namun nomornya tak aktif. Hal ini membuat Eli semakin
khawatir. Berkali-kali Eli mencoba mencari yeo rin namun hasilnya nihil. Eli
ingin sekali bertemu untuk memberi selamat atas keberhasilannya sekaligus
mengungkapkan perasaannya pada yeo rin. Namun keinginannya harus tertunda
karena gadis itu tak muncul hari ini.
Jam
menunjukkan pukul 6 sore. Eli masih berada di dalam ruang dance yang kosong.
Terdengar langkah kaki berjalan menghampiri tempat Eli berada saat ini. Eli
beranjak dari tempat duduknya. Dan menemui sosok yang dia cari selama ini.
“yeo rin-ah.”
“Eli oppa.”
Eli berusaha
mendekati yeo rin. Yeo rin kembali meneteskan air matanya. Dia tak kuasa
menahan rasa sakit dalam hatinya dan berusaha pergi dari hadapan Eli. Namun Eli
menahan tangan yeo rin.
“yeo rin, ada apa denganmu?
Kenapa kau tak ada tadi pagi? Aku sudah mencarimu kemana-mana tapi kau tak
ada.”
“harusnya aku yang bertanya pada
oppa, kenapa oppa tak mengangkat telponku, tak membalas sms, E-mail, dan
mention yang aku kirim? Apa karena kekasih oppa itu sehingga oppa melupakan
aku?” jawab yeo rin dengan tangisnya.
Yeo rin berusaha melepaskan
genggaman Eli dan beranjak pergi dari tempatnya. Eli terdiam di tempatnya dan
berusaha mencerna kalimat yang baru saja diucapkan yeo rin.
“kekasih?” pikir Eli.
Eli teringat
akan gosip yang beredar saat konsernya dua minggu lalu. Gadis yang menjadi
pasangan dancenya itu digosipkan sebagai kekasihnya.
“apa karena itu yeo rin menjadi
seperti ini?” ucap Eli.
“yeo rin-ah aku bisa menjelaskan
semua padamu. Aku tak ada hubungan apa-apa dengan yeoja itu. Itu semua hanya
gossip.” Ucap Eli sambil berlari mengejar yeo rin yang telah berlalu.
Keesokan
harinya seperti biasa yeo rin memulai kegiatan dancenya. Entah kenapa hari ini
dia tak ingin melakukan dance dengan irama up beat melainkan slow dance. Kelas
dance telah berakhir dan yeo rin masih sibuk dengan slow dancenya. Tak disangka
Eli memasuki ruangan dance itu dan mencoba mengikuti setiap gerakan yeo rin.
Dirasakan yeo
rin seseorang telah membimbing gerakan dancenya. Sesaat itu gerakan dance
berubah dan yeo rin merasa dia pernah melihat gerakan ini sebelumnya. Dance
yang pernah dilakukan Eli saat konser solo U-Kiss bersama gadis yang disebut
kekasihnya itu.
Dance telah
berakhir, Eli menutup akhir dance itu dengan memeluk erat yeo rin persis
seperti apa yang Eli lakukan saat di konser. Yeo rin merasakan tulusnya pelukan
Eli saat ini. Tak disangka air mata yeo rin kembali menetes dan membasahi bahu Eli.
“yeo rin-ah, menangislah
sesukamu. Aku telah memberikan sandaran untukmu.” Ucap Eli sambil menenangkan
yeo rin.
“oppa kau jahat. Kenapa kau
lakukan ini padaku? Kau tahu aku sangat sakit oppa.”
“ne, aku tahu. Mian yeo rin aku
telah membuatmu seperti ini. Aku tahu kau pasti sangat cemburu dengan apa yang
aku lakukan.”
“jeongmal mianhae yeo rin-ah, aku
jelaskan padamu bahwa aku dan dia tak ada hubungan apa-apa. Aku jujur yeo rin.”
Lanjut Eli.
“yeo rin aku sangat menyayangimu
dan aku menyukaimu sejak pertama kita bertemu. Maukah kau menjadi kekasihku?”
“jadi selama ini oppa punya
perasaan yang sama denganku?”
Eli melepaskan pelukannya dari
yeo rin dan mengusap air mata yeo rin perlahan.
“yeo rin aku serius dengan apa
yang aku katakan. Maukah kau memaafkan aku dan menjadi kekasihku?” ucap Eli
sekali lagi.
“oppa aku juga jujur padamu aku
juga menyayangimu. Aku memaafkanmu oppa dan aku menerimamu untuk menjadi
kekasihku.” Ucap yeo rin dengan tersenyum.
Eli kembali
memeluk yeo rin dan yeo rin membalas pelukan Eli. Kini Eli dan yeo rin
benar-benar terbuka dengan hubungan mereka. Keduanya menjalani kehidupan
sebagai seorang idol sekaligus sepasang kekasih.
~ END ~